Langsung ke konten utama

Hampir Dua Tahun Terkena Jamur Kuku

Tahun 2020 saya melahirkan. Seperti kebanyakan mama baru, hari-hari saya disibukkan dengan mengurus bayi. Begadang adalah rutinitas baru saya. Meskipun saya sudah dibantu oleh ibu dan suami saya, saya tetap kewalahan dan capek mengurus bayi baru lahir.
Tak jarang juga saya menangis. Merasa semua sangat berat. Entahlah, ini babyblues atau bukan.

Hari-hari terus berlalu, hingga akhirnya saya sadar ada perubahan pada kuku saya. Yang awalnya bening, berubah jadi kuning dan tebal. Awalnya saya abaikan karena saya pikir itu masalah sepele yang bisa diselesaikan dengan memotong kuku yang berwarna kuning itu.

Ternyata pikiran saya salah besar. Kuku saya semakin terlihat jelek. Setelah saya tanya kesana-kesini ternyata saya terkena jamur kuku. Bagaimana bisa? Apakah kaki saya sering lembab? Oh, tidak. Selama mengurus bayi saya tidak pernah mencuci. Semua pekerjaan rumah diurus ibu saya. Lalu kenapa bisa? Saya juga tidak tahu. 

Setelah itu saya rajin potong kuku berjamur itu. Saya tidak berobat karena setelah saya tanya-tanya penyakit jamur kuku ini cukup sulit diobati. Pilihan yang ditawarkan juga seringnya cabut kuku. Ngilu duluan saya bayanginnya. Akhirnya saya cuma rajin memotong kuku kaki yang berjamur itu.

Sampai hari ini kuku saya masih berjamur. Bisa dibilang, hampir 2 tahun saya masih terkena jamur kuku. Foto terbaru kuku saya seperti di bawah ini.

Semoga kuku berjamur saya segera menjadi cantik lagi. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani di RS Goeteng Purbalingga

Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya saat membuat surat keterangan sehat jasmani dan rohani di RSUD Purbalingga pada bulan Desember 2022. Langkah pertama adalah saya bertanya kepada satpam RS. Setelah itu saya diarahkan ke meja informasi. Dari meja informasi saya diarahkan menuju ruang sehat di sebelah barat RS. Di ruang sehat ini saya bertemu dengan bisan yang akan memeriksa tekanan darah saya dan ditanya tinggi beserta berat badan. Setelah itu saya bayar ke kasir sebesar Rp 20.000,- untuk surat keterangan sehat jasmani. Kemudian saya kembali ke meja informasi untuk mendaftar ke poli jiwa agar bisa mendapat surat keterangan sehat rohani. Dari meja informasi dilanjutkan ke kasir guna membayar biaya sebesar Rp 200.000,-. Setelah itu, saya masuk ke ruang poli jiwa. Kemudian saya mendaftar ke bagian pendafataran poli dan menyatakan maksud kedatangan saya.  Oh ya, satu hal yang penting. WAJIB, bawa alat tulis sendiri. Jika tidak bawa, pojok RS ada toko kecil yang menjual pulpen. S